IDN Post - Sumut, Pekan Olahraga Nasional XXI Sumut-Aceh 2024 mencatat torehan prestasi luar biasa. Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman menilai pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut sukses karena banyak rekor PON maupun rekor nasional, yang dipecahkan.
"Sumut telah pecah 7 rekor nasional di Pekan Olahraga Nasional ke-21 Tahun 2024. Cabang olahraga atletik ada tujuh pemecahan rekor nasional dan dua puluh satu pemecahan rekor PON," kata Marciano dalam konferensi pers di Media Center, Kamis (19/9/2024).
Dia mencontohkan keberhasilan luar biasa Nella Agustin, peraih 3 emas PON 2024. 3 rekor PON ataupun rekor nasional telah berhasil dipecahkan oleh pelari Sumatera Utara Nella Agustin.
"Cabor atletik seorang Nella bisa memecahkan tiga rekor nasional. Luar biasa," katanya.
Catatan Nella Agustin, berhasil mempersembahkan tiga medali emas dari nomor lari 200 meter putri, 400 meter gawang putri, serta dari nomor 4 X 400 meter campuran bersama tiga atlet lainnya.
Dari dua emas yang sukses diraih Nella, yakni dari 200 meter putri dan lari 400 meter gawang putri tersebut, ia pun berhasil menciptakan rekor baru. Di nomor 400 meter gawang putri, Nella mencatatkan waktu 58,3 detik yang sekaligus memecahkan dua rekor, yakni rekor senior atau nasional dan rekor PON.
Rekor nasional sebelumnya diciptakan oleh Viera Hetari dari Maluku dengan catatan waktu 59,64 detik pada tahun 2011. Sementara rekor PON sebelumnya, diraih oleh nama Maryati (NTB) pada PON tahun 2012 di Riau dengan waktu 60,31 detik.
Sementara di nomor 200 meter putri, Nella memecahkan rekornas atas namanya sendiri dengan waktu 23.63 detik. Catatan waktu tersebut juga memecahkan rekor PON yang sebelumnya diciptakan Irene Truitje Joseph (Maluku) di PON tahun 2000 Jawa Timur dengan catatan waktu 23.98 detik.
Menurut Marciano, ke depannya KONI akan memberikan atensi khusus kepada atlet hasil pembinaan daerah yang berprestasi di PON XXI ini. Mereka, kata dia, akan disiapkan untuk menjangkau prestasi yang lebih tinggi.
"Hasil dari PON ini, dari pusat kita memberikan atensi khusus kepada atlet hasil pembinaan daerah. Hasil pembinaan Sumatera Utara dalam hal ini, yaitu atlet yang kelak ke depan akan jadi atlet masa depan kita, atlet yang selalu membuat kita bangga karena prestasinya,"katanya.
Di PON Sumut juga sudah diuji cabor-cabor baru seperti E-Sport, kickboxing, kabbadi, barongsai. Pastinya ada hal postif dan perlu evaluasi.
"Dipertimbangkan untuk dipertandingkan kembali pada Pekan Olahraga Nasional yang akan datang. Cabor yang juga bermasalah juga akan kita pertimbangkan untuk tidak dipertandingkan pada PON selanjutnya, sebelum mereka memperbaiki dirinya," katanya. (Dyk/tribun-medan.com)
Catatan Nella Agustin, berhasil mempersembahkan tiga medali emas dari nomor lari 200 meter putri, 400 meter gawang putri, serta dari nomor 4 X 400 meter campuran bersama tiga atlet lainnya.
Dari dua emas yang sukses diraih Nella, yakni dari 200 meter putri dan lari 400 meter gawang putri tersebut, ia pun berhasil menciptakan rekor baru. Di nomor 400 meter gawang putri, Nella mencatatkan waktu 58,3 detik yang sekaligus memecahkan dua rekor, yakni rekor senior atau nasional dan rekor PON.
Rekor nasional sebelumnya diciptakan oleh Viera Hetari dari Maluku dengan catatan waktu 59,64 detik pada tahun 2011. Sementara rekor PON sebelumnya, diraih oleh nama Maryati (NTB) pada PON tahun 2012 di Riau dengan waktu 60,31 detik.
Sementara di nomor 200 meter putri, Nella memecahkan rekornas atas namanya sendiri dengan waktu 23.63 detik. Catatan waktu tersebut juga memecahkan rekor PON yang sebelumnya diciptakan Irene Truitje Joseph (Maluku) di PON tahun 2000 Jawa Timur dengan catatan waktu 23.98 detik.
Menurut Marciano, ke depannya KONI akan memberikan atensi khusus kepada atlet hasil pembinaan daerah yang berprestasi di PON XXI ini. Mereka, kata dia, akan disiapkan untuk menjangkau prestasi yang lebih tinggi.
"Hasil dari PON ini, dari pusat kita memberikan atensi khusus kepada atlet hasil pembinaan daerah. Hasil pembinaan Sumatera Utara dalam hal ini, yaitu atlet yang kelak ke depan akan jadi atlet masa depan kita, atlet yang selalu membuat kita bangga karena prestasinya,"katanya.
Di PON Sumut juga sudah diuji cabor-cabor baru seperti E-Sport, kickboxing, kabbadi, barongsai. Pastinya ada hal postif dan perlu evaluasi.
"Dipertimbangkan untuk dipertandingkan kembali pada Pekan Olahraga Nasional yang akan datang. Cabor yang juga bermasalah juga akan kita pertimbangkan untuk tidak dipertandingkan pada PON selanjutnya, sebelum mereka memperbaiki dirinya," katanya. (Dyk/tribun-medan.com)