Sumur Minyak Bumi Pertama di Indonesia Terletak di Desa Telaga Said Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara
IDN Post - Langkat, Rabu 12 Maret 2025 Komunitas "Masyarakat Melek Energi Sumatera Utara" menggelar kegiatan napak tilas ke Sumur Minyak Pertama di Indonesia yang terletak di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang sejarah perminyakan Indonesia serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi dalam kehidupan sehari-hari.
Sumur minyak yang dikenal sebagai Telaga Tunggal I pertama kali ditemukan pada tahun 1885 oleh Aeilko Jans Zijlker, seorang ahli perkebunan asal Belanda.
Sumur minyak yang dikenal sebagai Telaga Tunggal I pertama kali ditemukan pada tahun 1885 oleh Aeilko Jans Zijlker, seorang ahli perkebunan asal Belanda.
Penemuan ini menjadi tonggak sejarah industri perminyakan di Indonesia, yang kemudian berkembang hingga saat ini.
Ketua komunitas "Masyarakat Melek Energi", Irwandi Sembiring, menyatakan bahwa napak tilas ini diadakan untuk menumbuhkan rasa bangga dan kepedulian masyarakat terhadap sejarah energi di Indonesia.
“Dengan memahami sejarah Hidro Karbon, kita bisa lebih menghargai sumber daya energi yang kita miliki dan menggunakannya secara bijak". Ujar Irwandi.
Dalam kesempatan yang sama Nugra Ferdino, selaku Presidium MME Sumut berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan situs bersejarah ini. Agar jangan dibiarkan terbengkalai seperti saat ini.
"Kita berharap Pemerintah dan Pertamina tidak membiarkan situs bersejarah sumur minyak ini terbengkalai begitu saja, karena tonggak sejarah Hidro Karbon di Indonesia dimulai dari Telaga Tunggal ini". Tegas Nugra Ferdino.
Selama kegiatan, Komunitas Masyarakat Melek Energi Sumatera Utara berkontemplasi mengenai tantangan dan peluang energi di masa depan. Diskusi ini juga membahas pentingnya inovasi dan kemandirian energi guna menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
Kegiatan napak tilas ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sektor energi dan terus berupaya mencari solusi berkelanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.
Diakhir Kegiatan MME Sumut Melakukan dialog dan edukasi kepada masyarakat pentingnya perduli terhadap energi.
Ketua komunitas "Masyarakat Melek Energi", Irwandi Sembiring, menyatakan bahwa napak tilas ini diadakan untuk menumbuhkan rasa bangga dan kepedulian masyarakat terhadap sejarah energi di Indonesia.
“Dengan memahami sejarah Hidro Karbon, kita bisa lebih menghargai sumber daya energi yang kita miliki dan menggunakannya secara bijak". Ujar Irwandi.
Dalam kesempatan yang sama Nugra Ferdino, selaku Presidium MME Sumut berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan situs bersejarah ini. Agar jangan dibiarkan terbengkalai seperti saat ini.
"Kita berharap Pemerintah dan Pertamina tidak membiarkan situs bersejarah sumur minyak ini terbengkalai begitu saja, karena tonggak sejarah Hidro Karbon di Indonesia dimulai dari Telaga Tunggal ini". Tegas Nugra Ferdino.
Selama kegiatan, Komunitas Masyarakat Melek Energi Sumatera Utara berkontemplasi mengenai tantangan dan peluang energi di masa depan. Diskusi ini juga membahas pentingnya inovasi dan kemandirian energi guna menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
Kegiatan napak tilas ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sektor energi dan terus berupaya mencari solusi berkelanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.
Diakhir Kegiatan MME Sumut Melakukan dialog dan edukasi kepada masyarakat pentingnya perduli terhadap energi.
