
Rumah wartawan dilempar bom meletov
Hal ini juga menyisakan kerusakan rumah di Jalan Besitang, Gang Musala, Alur Dua Baru, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
1. Sempat menerima pesan gelap dari nomor tak dikenal
Sebelum terjadinya pelemparan bom molotov, kata Joko yang kembali dikonfirmasi, Sabtu (12/4/2025) mengaku, jika dirinya sempat menerima WhatsApp (WA) "gelap" yang dikirim oleh orang yang tak dikenal.
"Sebelum kejadian pelemparan bom molotov ini, ada yang WhatsApp tapi saya gak kenal. Pesan yang dikirim ke saya bertuliskan 'Kau kirim berita itu ke Polres (Langkat) ya'," kata Joko.
Memang, papar dia, sebelum mendapat chat dari orang tak dikenal itu. Dirinya sempat mengirim data atau mengkonfirmasi Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo soal nama-nama bandar narkoba yang ada di Kabupaten Langkat.
"Setelah saya mengkonfirmasi Kapolres, beberapa menit kemudian masuk WA tak dikenal itu," cerita Joko.
2. Sempat ada mobil yang mencurigakan berhenti tak jauh dari kediamanya
Konfirmasi yang saya layangkan, diterangkan Joki, merupakan bentuk kekecewaan dan panggilan diri dalam usaha memberantas peredaran narkoba. Untuk itulah, dirinya melakukan investigasi peredaran narkoba.
Sebab, sampai saat ini peredaran sabu di Kabupaten Langkat sangat berkembang pesat tanpa ada tindakan hukum yang pasti. "Yang paling kecewanya, saya memberikan informasi atau mengkonfirmasi nama-nama bandar narkoba, malah saya mendapat teror dari nomor WA yang tak dikenal," sambung Joko.
Joko juga membeberkan, jika tetangganya sempat melihat mobil berwarna hitam yang mencurigakan berhenti disimpang yang tak jauh dari rumahnya.
"Saat pelemparan bom molotov ke rumah, tetangga saya namanya Pak Ipul ada melihat satu unit mobil warna hitam ada berhenti disimpang mau masuk ke gang rumah saya. Begitu tetangga saya membuka pintu, mobil itu pergi dengan kecepatan tinggi," terang Joko.
3. Timbulkam trauma, takut kejadian susulan kembali menimpa keluarga
Ada dua titik pelemparan bom molotov yang dilakukan oleh OTK. Titik pertama bom itu dilempar mengarah jendela kamar anaknya dan titik kedua ke arah jendela kamar Joko dan istrinya.
"Sama sekarang istri dan anak-anak cemas. Beberapa kali terbangun malam melihat kondisi rumah jika ada aksi susulan. Saya berharap polisi memberantas habis peredaran sabu yang ada di Kabupaten Langkat, jangan tebang pilih," tegas Joko.
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo mengatakan, komitmen Polri dalam hal ini Polres Langkat untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat tetap dijaga.
"Termasuk apabila masyarakat melaporkan peristiwa seperti yang disebutkan (peredaran narkoba), kami Polri akan menindaklanjuti laporan itu. Saya sudah tekankan kepada penyidik untuk menangani kasus tersebut secara profesional, prosedural, proporsional, legalitas, legitimasi, transparan, dan akuntabel," kata David.
Meski begitu, David tidak ingin berandai-andai terkait motif dibalik peristiwa yang dialami Joko Purnomo. "Biarkan penyelidikan berjalan terlebih dahulu. Mari kita serahkan pada mekanisme hukum yg berlaku," tegas David.
"Sama sekarang istri dan anak-anak cemas. Beberapa kali terbangun malam melihat kondisi rumah jika ada aksi susulan. Saya berharap polisi memberantas habis peredaran sabu yang ada di Kabupaten Langkat, jangan tebang pilih," tegas Joko.
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo mengatakan, komitmen Polri dalam hal ini Polres Langkat untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat tetap dijaga.
"Termasuk apabila masyarakat melaporkan peristiwa seperti yang disebutkan (peredaran narkoba), kami Polri akan menindaklanjuti laporan itu. Saya sudah tekankan kepada penyidik untuk menangani kasus tersebut secara profesional, prosedural, proporsional, legalitas, legitimasi, transparan, dan akuntabel," kata David.
Meski begitu, David tidak ingin berandai-andai terkait motif dibalik peristiwa yang dialami Joko Purnomo. "Biarkan penyelidikan berjalan terlebih dahulu. Mari kita serahkan pada mekanisme hukum yg berlaku," tegas David.